topmetro.news – Bupati Karo Terkelin Brahmana, Dandim 0205 Tanah Karo, Kapolres Tanah Karo, para tokoh agama, tokoh adat dan sejumlah ASN mengadakan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan kegiatan doa bersama dalam rangka mengatasi dampak erupsi Gunung Sinabung di Karo.
Pelaksanaan kegiatan doa bersama ini digelar, atas dorongan dan tindak lanjut dari perintah lisan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kepada Bupati Karo. Yaitu saat melakukan kunjungan kerja, Selasa (18/8/2020), ke Kabupaten Karo.
“Pemkab Karo, TNI dan POLRI, tokoh agama, tokoh adat berencana bersatu padu menggelar doa bersama di awal September 2020. Dengan harapan kasih dan kemurahan Tuhan. Agar erupsi Gunung Sinabung segera berakhir,” ujar Bupati Karo kepada wartawan, Rabu (19/8/2020), usai menggelar rapat membahas rencana doa bersama.
Doa Cara Ampuh
Sementara itu, Dandim 0205 Tanah Karo Letkol Kav Yuli Eko Hardianto SSos, mengungkapkan, kegiatan doa bersama merupakan salah satu cara ampuh dalam mengatasi dampak erupsi Gunung Sinabung. Apalagi, selama beberapa hari ini Gunung Sinabung terus-menerus erupsi. Dan dampak dari erupsi membuat lahan pertanian dan rumah warga dipenuhi oleh debu vulkanik.
Melihat situasi ini, TNI, POLRI dan Pemkab Karo terus menerus melakukan koordinasi untuk mengatasi dampak erupsi Sinabung. Yakni dengan melakukan kegiatan penyiraman dan pembersihan debu vulkanik Sinabung. Terutama ke daerah sekitar Lereng Gunung Sinabung.
Namun demikian, Dandim tetap mengimbau masyarakat agar jangan memasuki zona merah yang telah ditetapkan vulkanologi. Dan semua itu dapat berjalan berhasil jika ada dukungan doa dari sekuruh lapisan masyarakat.
Sementara Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono juga menyatakan mendukung pelaksanaan kegiatan doa bersama tersebut. Sebagaimana diketahui akan direncanakan tanggal 1 September 2020 untuk meminta pertolongan Tuhan.
Namun demikian Kapolres meminta agar para peserta yang hadir dari Pemprov Sumut, perwakilan dari setiap desa, kecamatan, tokoh agama, tokoh adat dan undangan lainnya agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
reporter | Rafael M Putra Pinem
